Cari Blog Ini

Mahawu Mountain

Mahawu Mountain

Selasa, 15 Februari 2011

TAMAN LAUT NASIONAL BUNAKEN

PULAU BUNAKEN, TAMAN LAUT NASIONAL BUNAKEN
ANTARA KEBUTUHAN DAN PERAN DARI STAKEHOLDERS
DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH




PULAU BUNAKEN
Pulau Bunaken merupakan salah satu pulau yang berada di kawasan Taman Laut Nasional Bunaken. Pulau Bunaken memiliki 2 Kelurahan yakni Kelurahan Bunaken dan Kelurahan Alung Banua. Masyarakat Kelurahan Bunaken bermata pencaharian sebagai nelayan dan lainnya berkegiatan di bagian pariwisata seperti penjual souvenir, menyediakan perahu untuk transportasi turis, pemandu diving (guide) dan pemilik resort-resort (penginapan). Berbeda halnya dengan Kelurahan Alung Banua, masyarakatnya beraktifitas hanya sebagai nelayan musiman, sebagian bertani, tukang kayu, bekerja di luar pulau dan sebagian kecil ada yang bekerja di resort-resort yang ada di Kelurahan Bunaken.

Masyarakat Pulau Bunaken beranggapan bahwa dengan adanya kegiatan pariwisata saat ini telah membantu masyarakat local dalam hal peningkatan ekonomi termasuk keuntungan untuk berinteraksi langsung dengan para wisatawan dengan demikian dapat memperkenalkan budaya local dan potensi-potensi local lainnya. (hasil wawancara pada bulan September 2010 yang merupakan salah satu kegiatan penelitian survey potensi Ekoturisme di Propinsi Sulawesi Utara oleh Prof. Y. Arakaki Ph.D, Direktur Lembaga Penelitian Meio University. Jepang)

TAMAN LAUT NASIONAL BUNAKEN
Manfaat kegiatan pariwisata telah dirasakan oleh “sebagian masyarakat di Pulau Bunaken” dan bagaimana dengan situasi Taman Laut Nasional Bunaken sendiri ? terutama masalah peningkatan sampah, kerusakan akibat kegiatan pariwisata dan aspek-aspek lain yang dapat menurunkan kualitas Taman Laut Nasional Bunaken ?.

Upaya-upaya untuk penanganan sampah di Pulau Bunaken sudah dilakukan seperti halnya penyediaan perahu (boat) pengangkut sampah dari Pulau Bunaken yang diangkut menuju TPA yang ada di Kota Manado termasuk pemberian pendidikan konservasi di semua desa/kelurahan, pengamanan terhadap aktivitas yang merusak (penangkapan ikan dengan bom dan racun, penebangan bakau), program pengelolaan sampah dan limbah, program pengembangan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan (sumber DPTNB).

Saat ini, khususnya untuk perahu pengangkut sampah tidak beroperasi lagi (penuturan masyarakat kelurahan Bunaken, September 2010). Warga berpendapat bahwa perahu tersebut sangat berguna walaupun dalam prosesnya cukup rumit karena Pulau Bunaken tidak ada TPA. Lebih jauh diutarakan, dengan ketiadaan TPA di Pulau Bunaken, mereka (warga) bingung untuk membuang sampah di mana, khususnya sampah anorganik (sampah-sampah yang sulit terurai : plastic, pecahan kaca/botol dan bentuk sampah lainnya). Jika sampah plastic tersebut dibakar tentunya akan menggangu para turis yang ada di resort-resort akibat asap dan bau tak sedap yang ditimbulkannya. “Sebenarnya, kami sangat butuh TPA untuk penanggulangan sampah yang ada di Kelurahan ini”, ungkap beberapa warga yang sangat mendukung adanya kegiatan pariwisata di daerah mereka, saat ini. (to be continued..)

Jumat, 04 Juni 2010

Tourism

Pada tahun 1980-an, Manado mulai berkembang dan maju reputasinya sebagai salah satu tempat yang paling menarik dan bermanfaat untuk menyelam di permukaan planet bumi kita. Adam J. Fenton mengatakan "Tampaknya masih ada sedikit kontroversi tentang siapa yang membuka resort menyelam pertama di Manado". Namun apapun itu, kini tanggapan dari orang-orang yang datang dari jauh menciptakan citra "Manado" sebagai dunia Mekah menyelam, artinya belum lengkap rasanya menjadi penyelam jika belum berkunjung di Sulawesi Utara. Hanya ada kata sederhana yang membuat Sulawesi Utara sebagai salah satu infrastruktur menyelam lokal yang paling terkemuka di dunia, dan semua itu bermuara pada satu kata yakni "Biodiversity" ya.....keanekaragaman hayati"

Baru sekitaran Manado dan pulau Bunaken saja, kita sudah menemui ribuan jenis ikan dan ratusan tipe coral yang ..wow.....variatif. Anda bayangkan saja...bila di pulau bunaken yang begitu kecil bisa dipenuhi ribuan jenis ikan, anda akan segera di bawa ke alam semesta baru yang penuhi dengan warna-warni melayang dan terbang menjelahi planet baru dikelilingi mahluk cantik yang belum pernah anda lihat sebelumnya. Yang pasti buku katalog menyelam anda akn penuh dengan jenis-jenis ikan yang belum pernah anda temui sebelumnya.

Bukan sampai di situ saja, wisata non-diving juga sangat menarik..seperti halnya Danau Tondano,waterfall, mountain, culture, dan banyak lagi.....(to be continued..... :)